DOA (DU’A) adalah memohon atau meminta pertolongan kepada Allah SWT.
Akan tetapi bukan berarti hanya orang-orang yang sedang ditimpa musibah saja
yang layak memanjatkan doa. Dalam keadaan segar-bugar dan tidak kekurangan
suatu apa pun, sebagai manusia, kiranya kita layak berdoa. Setidaknya berdoalah
memohon perkenan Allah SWT untuk mengampuni segala dosa-dosa, baik yang kita
segaja maupun tidak. Juga meminta tetap diberi kekuatan iman dan kesehatan agar
dapat melaksanakan segala perintah-Nya. Lalu memohon perlindungan-Nya dari
gangguan setan dan hawa nafsu kita sendiri supaya tidak terjerembab dalam
jurang maksiat.
Apalagi jika kita sadari bahwa situasi dan kondisi yang kita hadapi
sehari-hari berputar bagai roda pedati. Mungkin saja hari ini kita bisa
beribadah dengan baik dan ikhlas, namun siapa tahu hari- hari berikutnya kita
didera rasa malas? Boleh jadi hari ini kita begitu bahagia, tetapi siapa tahu
nasib kita pada esok atau lusa menjadi sebaliknya? Karena itulah dalam keadaan
sebaik apa pun kita tetap perlu berdoa. Muhammad Rosulullah saw. bersabda, "Tiada
sesuatu yang paling mulia dalam -pandangan Allah, selain dari berdoa
kepada-Nya, sedang kita dalam keadaan lapang." (HR. Al-Hakim).
Tentu saja dalam berdoa jangan memohon sesuatu yang menurut kita baik,
padahal sesungguhnya buruk. Suatu misal karena sudah lama menderita sakit
parah, karena merasa selalu tersiksa lalu kita memohon kematian. Bukankah
seharusnya kita memohon kesembuhan. Nabi saw. juga melarang kita memohon mati. Abu
Huroiroh ra. mengutarakan, Muhammad Rosulullah saw. bersabda, ’’Sekali-kali
janganlah kalian meminta mati. Jangan pula mendoakannya sebelum mati itu
datang sendiri. Sebab jika kamu telah mati, maka berhentilah kalian beramal.
Sesungguhnya bertambah panjang umur seorang mukmin, bertambah pula kebaikan
yang dapat diperbuatnya". (HR. Muslim).
Allah SWT juga berjanji untuk mengabulkan doa para hamba- Nya. Dan
Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku perkenankan bagimu." (QS.
40/Al- Mukmin: 60) "Dan Dia memperkenankan (doa) orang-orang
yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta menambah (pahala) kepada mereka
dari karunia-Nya. (QS. 42/Asy- Syuro: 26)
Dalam hadits juga diungkapkan bahwa Allah SWT tidak akan menolak doa
hamba-Nya. Muhammad Rosulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya Allah,
Tuhan Yang Maha Hidup lagi Maha Mulia, merasa malu jika seseorang mengangkat
kedua tangannya untuk berdoa, lalu orang itu ditolak dengan kosong dan kecewa". (HR.
Empat Ahli Hadits, kecuali Nasai dari Salman ra.)
Dengan demikian setiap doa pasti dikabulkan oleh-Nya. Bahkan ada tiga orang
yang mendapat prioritas doanya segera dikabulkan.
Muhammad Rosulullah saw. menerangkan, "Ada tiga orang yang sekali-
kali tidak akan ditolak doanya oleh Allah SWT, ialah orang yang sedang berpuasa
sampai waktu menjelang berbuka, kepala negara yang adil, dan orang yang
teraniaya." (HR. Tirmidzi dari Abu Huroiroh ra.)
Jika doa-doa yang telah kita panjatklan belum terkabulkan, bukan berarti
bahwa doa kita tersebut ditolak. Muhammad Rosulullah saw. bersabda: "Apabila
seorang muslim menyungkurkan wajahnya (sujud) kepada Allah dalam memohon
sesuatu, pasti Allah memberinya. Dan pemberian itu disegerakan atau menjadi
simpanan di akhirat". (HR. Ahmad dari Abu Huroiroh ra.).
Doa merupakan unsur yang paling esensial dalam ibadah. Muhammad
Rosulullah saw. bersabda: "Tidak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi
Allah Ta’ala dibandingkan doa". (HR. Ahmad, Bukhori, Tirmidzi dan
Nasai) Sebab sebagaimana diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Anas ra., menurut Nabi
saw. doa adalah ibadah karena:
a. mematuhi perintah Allah SWT, yakni firman-Nya:
"Berdoalah kamu kepada-Ku, niscaya Aku mengabulkan doamu;
b. doa merupakan cermin menghambakan diri kepada Allah SWT; dan
c. pengakuan, bahwa hanya Allah
SWT Yang Maha Berkuasa dan Maha Berkehendak, sehingga hanya Dia-lah yang dapat mengabulkan dan mewujudkan segala
keinginan kita.
Ada beberapa keutamaan yang akan kita peroleh dalam berdoa.
1. Allah
menyertai hamba-nya yang berdoa. Muhammad Rosulullah saw. bersabda,"Sesungguhnya
Allah berfirman: ’Aku
selalu dalam persangkaan hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku selalu bersamanya ketika
ia berdoa
kepada-Ku’." (HR. Bukhori Muslim dari Abu Huroiroh ra)
2. Doa
senjata orang mukmin. Muhammad Rosulullah saw. bersabda, "Doa adalah
senjata orang mukmin, dan tiang
agama, serta cahaya langit dan bumi". (HR. Hakim dari Ali bin Abi
Tholib ra.)
3. Doa
datangkan keselamatan. Muhammad Rosulullah saw. bersabda, "Janganlah
engkau merasa lemah untuk berdoa,
sebab sesungguhnya tidak seorang pun yang binasa selama ia tetap berdoa". (HR.
Ibnu Hiban dan Hakim dari
Anas ra.)
4. Doa
menolak bencana, dan menolak tipu daya musuh. Muhammad Rosulullah saw.
bersabda,"Doa berguna terhadap
apa saja yang telah menimpa seseorang, dan hal-hal yang belum turun kepadanya. Sesungguhnya bencana pasti akan turun, dan akan
ditemui oleh, doa. Lalu keduanya selalu bersaingan sampai hari kiamat". (HR. Bazaar dan Thobroni dari Aisyah
ra.) Maksudnya, bencana senantiasa mengintai manusia, dan semua itu dapat ditolak hanya dengan doa.
Memanjatkan
doa kepada Allah SWT, pertanda beriman kepada- Nya. Itulah sebabnya doa
dikatakan sebagai tiang agama. Doa yang dipanjatkan oleh orang-orang beriman
tersebut, jika diawali atau diakhiri dengan bacaan sholawat, akan dibawa naik
oleh para malaikat. Maka tidak salah jika doa itu diibaratkan cahaya langit dan
bumi.