AJARAN agama mana pun
di dunia ini, pasti tak ada yang membenarkan perselingkuhan dalam rumah tangga.
Begitupun dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat, pasti memandang
negatif perselingkuhan, termasuk di negara-negara Barat sekalipun, yang terkenal
dengan sekulerisme dan hedonismenya. Pernikahan, benar-benar dianggap sebuah
“wadah” yang harus steril dari perselingkuhan, dan kesetiaan menjadi mutlak
100% bagi pasangan suami-istri, tak peduli berapa pun umur pernikahannya, dan
bagaimanapun kondisi pernikahannya.
Dalam kenyataannya
sering kita lihat atau kita dengar didalam kehidupan sosial ini, banyak terjadi
kasus perselingkuhan yang berujung pada perceraiaan, yang lebih sadisnya lagi
berakhir pada pembunuhan yang membabi buta. Lalu apa penyebab terjadinya kasus
perselingkuhan ini? Dibawah ini akan saya beberkan 7 penyebabnya yang diambil dari berbagai
sumber.
1.FAKTOR “SEKS”.
Seks adalah kebutuhan
bagi setiap pasangan suami / istri yang secara naluriah harus dipenuhi. Namun,
seks juga dapat menimbulkan masalah yang menjadi pemicu terjadinya tindakan
perselingkuhan.
Ada 3 permasalahan yang
muncul dalam perseingkuhan yang diakibatkan karena seks :
a. FAKTOR “KEPERAWANAN”
Di jaman moderen ini,
keperawanan sudah bukan merupakan sesuatu yang berharga lagi. Dengan teknologi
yang semakin canggih, seseorang dapat menonton adegan hubungan seksual antara
pria dan wanita, baik melalui sarana DVD, handphone, internet, dan lain-lain.
Setelah menyaksikan adegan tersebut, biasanya timbul keinginan untuk meniru dan
mencoba untuk mempraktekkan adegan ersebut. Akibatnya, banyak pasangann usia
muda yang sudah berani melakukan hubungan seksual diluar pernikahan.
Bagi sebagian Negara di
Asia seperti Indonesia yang sangat mengutamakan keperawanan, maka bila
diketahui pasangannya sudah tidak perawan saat pertama kali melakukan hubungan
seksual di malam pertama hari pernikahannya, dapat menimbulkan permasalahan dan
memicu terjadinya tindakan perselingkuhan. Ini terjadi karena adanya rasa
kecewa yang mendalam mendapatkan istri yang sudah tidak perawan.
Keperawanan juga dapat
dijadikan alasan untuk berselingkuh. Ketika usia pernikahan sudah cukup lama
dan mulai mncul masalah, keperawanan dapat dijadikan sebagai alasan untuk
berselingkuh. Sebagian orang, terutama dari pihak wanita, merasakan ketidak
adilan karena hanya pihak wanita saja yang dituntut keperawanannya, sedangkan
fakta membuktikan bahwa banyak pria yang sudah tidak perjaka dan tidak dapat
dibuktikan mengenai keperjakaannya.
b. FAKTOR “KELAIANAN
SEKSUAL”
Ada baiknya bila sebelum
menikah memeriksa dengan baik kondisi fisik dan mental pasangannya. Seringkali
terjadi kasus perselingkuhan yang disebabkan karena pasangannya mempunyai
kelainan / masalah seksual. Contohnya, mandul, impoten, lesbian, homoseksual,
hiperseks, frigid, dan sebagainya. Bila ini terjadi, maka kemungkinan besar
akan terjadi tindakan perselingkuhan.
c. FAKTOR “KEJENUHAN”
Hubungan seksual memang
merupakan sebuah kebutuhan bagi setiap manusia, baik pria maupun wanita. Akan
tetapi, jangan lupa untuk berhati-hati dalam mengelola aktifitas seksual dengan
pasangan anda. Karena, bila aktifitas seksual dilakukan secara monoton tanpa
adanya sebuah variasi, maka akan muncul rasa jenuh dan bosan.
Bila ini terjadi, maka
sebaiknya anda waspada dan berusaha ntuk mencari jalan keluarnya. Bila
didiamkan, kenungkinan besar pasangan anda akan melakukan tindakan
perselingkuhan.
2. FAKTOR “KEUANGAN”
Tidak ada seorang
manusiapun yang dapat hidup tanpa uang, kecuali orang gila. Dengan uang, anda
dapat memenuhi kebutuhan hidup anda. Akan tetapi, perlu anda ketahui bahwa uang
bukanlah segala-galanya. Ada yang bisa dibeli dengan uang, namun ada juga yang
tidak bisa dibeli dengan uang.
Pernyataan berikut dapat
anda jadikan sebagai acuan : ”Apa yang dapat dibeli oleh uang? Uang dapat
membeli tempat tidur mewah, tapi bukan tidur nyenyak, buku-buku tapi bukan
pengetahuan, makanan mahal dan mewah tapi bukan nafsu makan, alat kosmetik tapi
bukan kecantikan, rumah mewah tapi bukan kehangatan dalam rumah tangga,
obat-obatan tapi bukan kesehatan, kemewahan tapi bukan kebudayaan, kemana saja
bisa didatangi tapi bukan ke surga”.
Lalu, mengapa uang bisa
menjadi penyebab terjadinya perselingkuhan? Ada 2 hal yang menjadi penyebab
terjadinya perselingkuhan karena faktor keuangan :
a. TERLALU BERLEBIHAN
Memiliki uang yang
berlebihan bila tidak disertai dengan moralitas yang baik juga bisa menjadi
pemicu terjadinya perselingkuhan. Bila seseorang memiliki uang yang lebih dari
cukup, semuanya yang dia mau dapat dibeli dan dimiliki, maka salah satu godaan
yang paling berat adalah berselingkuh.
Apalagi kalau pasangan
hidupnya tidak dapat memberikan yang terbaik, besar kemungkinan akan terjadi
tindakan perselingkuhan karena merasa bahwa dengan uang semuanya bisa
didapatkan dan dibeli, termasuk pasangan berselingkuh. Pelaku selingkuh
berusaha untuk membeli “cinta” dengan jalan memberikan fasilitas kemewahan
kepada pasangan selingkuhnya. Bisa berupa uang maupun barang, dengan harapan
pasangan selingkuhnya dapat memberikan cinta dan perhatian kepadanya. Ini
biasanya terjadi pada para pengusaha yang kaya raya. Apalagi kalau kondisi
pasangannya sudah tidak menarik lagi.
b. KEKURANGAN
Seperti telah dijelaskan
diatas, tidak ada seorang manusiapun yang dapat hidup tanpa uang. Oleh karena
itu, bila seseorang dihadapkan pada kesulitan keuangan, maka dia akan berusaha
mencari cara agar dapat memenuhi kebutuhan keuangannya. Apalagi kalau sudah
berumah tangga, dimana banyak sekali kebutuhan rumah tangga yang harus
dipenuhi, sementara uang tidak mencukupi.
Ada yang dengan sengaja
menjual pasanganya kepada orang lain untuk dijadikan sebagai pasangan selingkuh
demi untuk mendapatkan uang. Ada juga yang secara diam-diam melakukan
perselingkuhan dengan orang lain demi untuk mendapatkan uang. Oleh karena itu,
berhati-hatilah dalam mengelola keuangan anda, agar anda tidak terjebak dalam
tindakan perselingkuhan.
3.FAKTOR “KURANGNYA KOMUNIKASI / MISKOMUNIKASI”
Manusia adalah makhluk
sosial yang sangat perlu untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Untuk dapat
bersosialisasi diperlukan kemampuan berkomunikasi yang baik. Komunikasi yang
tidak baik akan menimbulkan masalah dalam bersosialisasi dengan lingkungan
pergaulannya. Demikian juga dalam hubungan percintaan khususnya bagi pasangan
yang sudah berumah tangga. Komunikasi merupakan sarana dalam menyampaikan
pendapat, perasaan, keluh kesah, bercerita, dan sebagainya. Dengan komunikasi
anda dapat berbagi masalah dengan orang lain.
Seseorang yang tidak
menemukan kecocokan dalam berkomunikasi akan cenderung mencari orang lain yang
dapat memenuhi kebutuhannya tersebut. Hal inilah yang dapat menyebabkan
terjadinya tindakan perselingkuhan. Bila anda mengalami masalah dalam
berkomuniksasi dengan pasangan anda, maka sebaiknya anda intropeksi diri,
dimanakah letak permasalahannya. Karena bila tidak, maka bersiap-siaplah untuk
menerima kenyataan bahwa pasangan anda berselingkuh.
4. FAKTOR “PEKERJAAN”
Bekerja merupakan sebuah
kebutuhan dan aktifitas sehari-hari semua orang. Akan tetapi, sebaiknya anda
waspada. Sebuah survey menunjukkan bahwa sebagian besar hubungan perselingkuhan
diawali, terjadi, dan dilakukan di tempat bekerja, baik yang bekerja di luar
kota maupun di kota yang sama dengan pasangannya.
Ini terjadi karena
besarnya intensitas pertemuan dengan orang lain labih besar bila dibandingkan
intensitas pertemuan dengan pasangannya. Besarnya tanggung jawab dan tuntutan
pekerjaan membuatnya harus pulang larut malam. Sebagian besar waktunya banyak
dihabiskan untuk bekerja dikantor.
Dengan demikian, waktu
untuk bertemu dengan pasangannya sangat sedikit. Intensitas pertemuan dengan
orang lain yang sering terjadi inilah yang makin lama menimbulkan benih-benih
cinta diantara mereka. Dari awalnya yang hanya sekedar membicarakan masalah
pekerjaan, basa-basi, makan siang bersama, sampai akhirnya mengatur waktu untuk
kencan berdua. Dari sinilah awal mula munculnya tindakan perselingkuhan.
5. FAKTOR KEJENUHAN / BOSAN
Sudah menjadi sifat dari
manusia untuk mudah mengalami kejenuhan dan kebosanan. Apalagi bila melakukan
atau mengalami sesuatu yang sama dalam waktu yang lama, maka akan mncul
perasaan jenuh dan bosan. Demikian juga dengan hubungan percintaan. Pada
saat-saat tertentu pasti akan muncul adanya rasa jenuh dan bosan dengan
pasangannya. Bila tidak segera dicarikan solusinya, maka akan terjadi tindakan
perselingkuhan.
6. FAKTOR SIKAP YANG OTORITER
Setiap orang tentu ingin
dirinya merasa dihargai, baik itu sebagai laki-laki maupun perempuan. Oleh
karena itu, apabila dalam hubungan percintaan salah satu pihak cenderung ingin
menguasai dan maunya menang sendiri, maka akan mengakibatkan terjadinya
perselingkuhan karena merasa dirinya tidak lagi dihargai dan didengar, sehingga
seseorang akan merasa tertekan dan mencari pelarian pada orang lain.
Terutama bagi seorang
laki-laki, yang secara naluriah dibentuk untuk menjadi seorang pemimpin dalam
sebuah keluarga. Hati nuraninya akan cenderung berontak bila mendapatkan
pasangan / istri yang dominan / otoriter dan selalu ingin menguasai
pasangannya.
7.Kurang Syukur
Pasangan yang kurang bersyukur
kepada Allah atas apa saja yang diberikan Allah kepada dirinya akan menyebabkan
selingkuh. Dengan selingkuh orang ini menganggap akan memperoleh yang terbaik
dari yang sebelumnya padahal adalah SALAH BESAR karena pada dasarnya Allah telah
memberikan yang terbaik bagi kita,
jika kurang tapi kita bersyukur Allah pasti menambahnya
Sebagaimana dalam Al-qur'an disebutkan idza
syakartum la'ajidannakum yang artinya jika kalian bersyukur atas nikmat_Ku
(Allah Ta"ala) maka sungguh akan saya tambah nikmatku kepadamu,
Cara mencegahnya: Memberi pengertian
dengan sabar kepada pasangan untuk bersyukur dengan apa yang telah diberikan
Allah kepada dirinya
Semoga bermanfaat.....