Apa
bedanya pemimpi sejati dengan orang mimpi kesiangan? Selama setahun ini saya
telah mengamati orang-orang yang ada disekitar saya, mereka semua seorang
pemimpi, sama-sama memiliki cita-cita, sama-sama memiliki tujuan, tapi
kedatipun demikian hanya sebagian saja yang bisa mewujudkan mimpinya menjadi
kenyataan dan sebagian lainnya masih bermimpi atau tersesat dalam angan-angan
kosong?
Setelah
melakukan pendekatan, saya memberikan beberapa pertanyaan kepada dua kelompok
ini, secara mengejutkan saya mendapatkan jawaban yang tak pernah terfikirkan
sebelumnya, jelas jawaban mereka berbeda walaupun pada dasarnya mereka
sama-sama memiliki impian, mungkin jawaban ini yang melatarbelakangi kenapa
sebagian dari mereka begitu mudah mewujudkan impian dan sebagian masih terjebak
dalam impiannya?
Dalam
buku CHANGE YOUR MINSED, CHANGE YOUR LIFE mengatakan bahwa orang yang
berminsed(fikiran) tetap percaya bahwa bakat adalah bawaan lahir dan tidak bisa
diubah sedangkan orang berminsed berkembang percaya bahwa bakat adalah suatu
kemampuan yang bisa dilatih dan dikembangkan serta bahkan bisa diciptakan
dengan upaya yang serius.
Nah
saya akan membagikan perbedaan yang signifikan dalam konteks tindakan antara
dua kelompok ini agar kita bisa memahami bagaimana sang pemimpi sejati
memandang masalah (orang-orang yang berminsed berkembang) dan bagaimana
pandangan hidup sipemimpi siang bolong (orang-orang bermised tetap) .
Kita
mulai dari pandangan sang pemimpi sejati (minsed berkembang) atau siperaih
kesuksesan lalu kita bandingkan dengan pandangan sipemimpi siang bolong:
pertama sang pemimpi sejati percaya bahwa, tolong dicatat
tidak ada masalah yang
tidak terselesaikan dan tidak akan terselesaikan suatu masalah tanpa ada upaya
sedikit pun, disini jelas bahwa yang ditekankan disini bukan masalahnya tapi
tindakannya, mereka memahami bahwa hidup tidak akan luput dari masalah dan
untuk mensiasati masalah ini mereka telah memutuskan untuk mencintai sebuah
tindakan.
Sedangkan untuk simimpi siang bolong
juga sebagian percaya bahwa semua masalah bisa diselesaikan akan tetapi sikap
mereka jauh dari sebuah tindakan, kebanyakan dari mereka ketika tertimpa
masalah mereka akan merenung atau menghayal berharap masalahnya akan selesai
dengan sendirinya, yang lebih ekstrimnya lagi ketika dipuncak permasalahan
mereka akan mencari kambing hitam untuk disalahkan, seakan ada kepuasan batin
dalam diri mereka dan harga dirinya terangkat ketika menyalahkan orang lain.
Kedua dalam menyikapi dukungan orang-orang terdekat
sipemimpi sejati berfikir bahwa dukungan itu perlu akan tetapi dukungan orang
lain terhadapnya bukanlah sebuah penentu keberhasilan, semua bergantung pada
komitmen diri sendiri dalam mengupayakan keberhasilan. pada intinya didukung
atau tidak didukung jika kita berupaya dengan sunguh-sunguh maka akan berhasil
dan sebaliknya walaupun banyak dukungan dari orang terdekat tanpa sebuah upaya keberhasilan
akan menjadi omong kosong.
Sedangkan pada kelompok sipemimpi
kesiangan mereka mengklaim dukungan adalah segalanya tanpa dukungan mereka akan
berfikir bahwa mereka telah gagal total dan jika didukung mereka akan
berapi-api akan tetapi ketika mendapatkan kebuntuan, mereka kembali mengeluh
serta menyalahkan orang lain. Padahal dalam hidup ini kita pasti sekali-sekali
mendapatkan kebuntuan dan penolakan, yang menjadi pertanyaan apakah mungkin
kita berhasil meraih impian kalau hanya bergantung pada dukungan orang lain?
Ketiga siminsed berkembang (pemimpi
sejati) baginya rencana itu penting akan
tetapi lebih penting tindakan , bisa jadi mereka memulai tindakan tanpa sebuah
rencana ketika gagal lalu mereka membuat rencana yang relevan, ini jelas masuk
akal! Bagaimana tidak, mereka telah memahami betul kondisi yang membuat mereka
gagal karna telah memulai sebuah tindakan, tentunya rencana selanjutnya yang
mereka buat, benar-benar sesuai dengan kadar yang pahami.
Dan sipemimpi siang bolong (minsed
tetap) terkadang kebanyakan rencana, sangking banyaknya mereka menjadi takut
gagal dengan rencannya sendiri, hingga pada akhirnya suasana rencananya menjadi
berantakan karna ketidakpercayaan diri, lalu mereka hanya booming pada rencana
tapi dingin pada tindakan. Rencana itu penting jika dibarengi dengan tindakan,
jika tindakan hanyalah sebuah rencana maka keberhasilan pun hanya akan menjadi
sebuah rencana saja.
Bob sadino mengatakan : jangan
rencana saja tapi lakukan!!!
DILARANG
KERAS MENGCOPI TULISAN INI !