NASIB SENIMAN GAYO LUES, MAU DIBAWA KEMANA
Seni Budaya dalam suatu daerah akan hilang ditelan
zaman dan akan dilupakan oleh para generasi yang akan datang, jika para pelaku
seni (seniman) tidak diberikan apresiasi yang lebih oleh orang-orang yang terkait,
dalam kata lain jika kita acuh tak acuh dengan eksitensi para seniman maka sama
halnya kita membiarkan seni budaya hilang begitu saja.
Mungkin
kita masih berfikir tanpa diberipun apresiasi kepada para seniman, mereka tetap
menjalankan fungsinya sebagai pelaku seni, ya memang betul tapi ini hanyalah
sebuah fikiran yang nonvisioner alias fikiran yang tidak melihat ke masa yang
akan datang, apakah kita berfikir bahwa seniman saat ini memiliki kehidupan
yang abadi? Bukankah mereka juga membutuhkan generasi penerus?
Menurut pengamatan saya
jika hari ini tidak diberikan perhatian yang lebih kepada para pelaku seni, suatu
saat para orang tua akan melarang anak-anaknya bercita-cita menjadi seorang
seniman karna para orang tua berfikir menjadi seorang seniman tidak memiliki
masa depan yang cerah lantas memberikan contoh nasib seperti seniman sekarang,
lalu mereka berkata pada anaknya:“ lihat
seniman itu, menghabiskan hidupnya menjadi seorang seniman, tapi hidupnya
begitu saja, apakah kau ingin seperti itu, lupakan saja cita-cita mu jadi
seorang seniman”
Perlahan tapi
pasti seni budaya kita akan hilang dari permukaan karna tidak ada lagi generasi
penerus yang mau dengan suka rela
mengembangkan keberadaannya seperti yang dilakukan para pelaku seni sekarang.
Sama
halnya dengan nasib seniman Gayo Lues saat ini yang kita saksikan kebanyakan
mereka hanya kaya sehari, lalu kembali kenasibnya yang semula, yang jadi tukang
becak kembali jadi tukang becak, yang tukang kebun kembali jadi tukang kebun.
jika ada peminat yang mau membayar jasanya mereka kaya lagi, habis itu kembali
ke nasib semula, tidak ada hal yang menjanjikan datang kepada mereka.
Keberadaan
mereka seolah-olah seperti semut hitam, berjalan ditengah malam,diatas batu
hitam, terkadang saya berfikir keberadaan dan jasa mereka dijadikan atau dimanfaatkan sebagai mesin pencair pundi-pundi
rupiah, atau menjadi alat yang dibanggakan dimata dunia tapi yang mereka
dapatkan tak sepadan dengan apa yang mereka lakukan.
Miris memang,tapi
jika ada yang membantah kebenaran tulisan-tulisan saya ini, silahkan berikan
bukti bahwa apresiasi orang-orang terkait sepadan dengan apa yang telah
dilakukan para seniman Gayo Lues??? Saya menunggu!!! Sebesar apakah
penghargaannya??? Kalau hanya mengharapakan pundi-pundi rupiah dari event-event
tertentu, saya kira itu bukan penghargaan.
Pada
intinya Nasib para seniman Gayo Lues tak seharum nama Gayo Lues di mata dunia,
padahal keharuman nama Gayo Lues adalah hasil bagian dari kontribusi mereka,
seniman Gayo lues, nasib mu mau dibawa kemana???