1. Ada peg/cantolan peristiwa
Seperti berita, opini pun memerlukan peg –cantolah peristiwa. Tujuan peg
ini adalah agar opini ini relevan dengan yang sedang terjadi atau dibicarakan
masyarakat. Semakin ada peg-nya maka, kemungkinan opininya dimuat akan semakin
besar. Peg ini bermacam-macam. Bisa peristiwa yang tidak diduga, atau juga
peristiwa yang sudah direncanakan pasti terjadi. Misalnya, menyambut tahun
ajaran baru (tentang pendidikan atau kemahasiwaan), peringatan ulangtahun
lembaga/peristiwa tertentu, dll.
- Cari Angle Menarik
Jika peg itu sudah didapat, maka penulis tinggal mencari angle/sudut
pandang: dia akan menulis apa dan dari sudut pandang apa? Angle merupakan hal
penting yang menajamkan opini penulis satu dengan penulis lain. Nasehat untuk
ini: carilah angle yang paling berbeda, unik, dan mungkin orang tidak
terpikirkan. Tentang makin sedikitnya mahasiswa yang tertarik pada kegiataan
kemahasiswaan itu, misalnya, seorang penulis opini, misalnya, bisa mengambil
angle: kerugian apa yang akan dialami para mahasiswa jika mereka tidak memiliki
pengalaman ikut kegiatan kampus.
- Eksplorasi gagasan dan argumentasi
Inilah argumentasi yang harus dibangun dan dimiliki penulis untuk
menguatkan opininya. Untuk membangun argumentasi ini, penulis opini bisa
menyodorkan data atau contoh-contoh peristiwa. Contoh itu bisa dari dalam
negeri atau luar negeri.
- Tidak Menggurui
Isi tulisan opini mesti dihindarkan sejauh mungkin dari kesan menggurui,
juga mengesankan penulisnya ”menampilkan,” kepintarannya. Salah satu cara agar
tulisajn opini tidak menggurui, antara lain, jangan terlalu banyak menampilkan
kutipan atau sumber-sumber literatur. Lebih baik penulis menampilkan contoh
yang muncul sehari-hari dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Selain
itu, syarat lainnya: baca ulang opini tersebut berkali-kali.
5. 5. Pengetahuan Media Massa
Pengetahuan tentang Media Massa merupakan hal penting yang perlu diketahui
penulis opini agar tulisannya bisa dimuat. Penulis opini, dengan mempelajari
sebuah media massa, akan bisa melihat, media massa itu,misalnya, apakah memberi
perhatian kepada masalah-masalah yang digeluti sang penulis opini itu atau
tidak. BARANEWS, misalnya, cenderung untuk memberi tempat kepada opini dalam
bidang apa pun. Demikian juga ALABAS POST. Dengan pengetahuan seperti ini, maka
seorang penulis opini tahu, ke mana artikel yang dibuatnya itu akan dikirim.